Perbedaan Fungsi Ruang IGD, UGD, PICU, dan ICU di Rumah Sakit
Istilah ruang IGD, UGD, PICU, maupun ICU, sebenarnya sudah tidak asing didengar. Anda mungkin sudah sering menggunakan istilah IGD dan UGD secara silih berganti. Begitu juga istilah PICU yang sering didengar dari kisah para ibu yang dibagikan di media sosial, dan ICU yang sepertinya sudah jadi langganan disebut di berbagai film.
Namun tahukah Anda perbedaan dari empat jenis ruangan di rumah sakit tersebut? Masing-masing ruangan ini memiliki peran dan fungsi tersendiri. Ruang IGD dan UGD akan melayani pasien dengan kondisi yang berbeda dari PICU maupun ICU.
Ruang IGD dan UGD, apa bedanya?
Ruang IGD dan UGD sebenarnya sama-sama digunakan untuk menangangi pasien dalam kondisi yang darurat dan butuh penanganan segera. Bedanya, instalasi gawat darurat atau IGD, ukurannya lebih besar dibandingkan dengan unit gawat darurat (UGD).
Di IGD, alat yang digunakan dan dokter yang berjaga pun lebih lengkap dari sisi spesialisasi. Sementara itu di UGD, yang berjaga adalah dokter umum, dengan jenis alat yang relatif terbatas.
Karena diperuntukkan perawatan darurat, maka kedua ruangan ini harus dibuka selama 7 hari seminggu selama 24 jam sehari. Idealnya, IGD maupun UGD harus mampu digunakan tim medis untuk:
- Melakukan diagnosis dan penanganan gangguan pernapasan dan sirkulasi
- Melakukan penilaian terhadap kecacatan penggunaan obat serta mengoperasikan alat kejut jantung serta rekam jantung (EKG)
- Melakukan observasi dan stabilisasi kondisi pasien, layaknya di ruang perawatan serta ruang resusitasi
- Melakukan tindakan operasi atau tindakan darurat lainnya
Kedua jenis layanan tersebut di rumah sakit juga idealnya memiliki ambulans, serta mudah dijangkau oleh ambulans.
Lalu, apa itu ruang ICU?
Intensive care unit (ICU) adalah ruangan di rumah sakit yang digunakan untuk pasien yang memerlukan perawatan dan pengamatan intensif oleh dokter. Mereka yang masuk ke ruang ICU biasanya adalah para pasien yang kondisinya sudah parah atau kritis.
Beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang dirawat di ICU antara lain:
- Pasien yang baru selesai menjalani operasi dan perlu dimonitor secara ketat oleh dokter
- Pasien yang mengalami kecelakaan atau cedera parah.
- Pasien kritis atau mengalami penurusan kondisi kesehatan secara tiba-tiba
- Luka bakar yang parah
- Pasien yang baru menjalani prosedur transplantasi organ
- Pasien yang mengalami gagal napas
Karena pasien-pasien yang masuk ke ICU, membutuhkan perawatan dan pengamatan intensif, maka perawat, dokter umum, maupun dokter spesialis yang berjaga pun merupakan profesional yang sudah terlatih untuk menangani pasien dalam kondisi kritis serta kondisi parah lainnya.
Di ICU, jumlah dokter dan perawat biasanya akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pasien. Jika di ruang perawatan biasa, satu perawat atau dokter bisa menangani banyak pasien sekaligus, maka di ICU, satu pasien bisa dipantau oleh beberapa dokter dan perawat sekaligus.
PICU hampir sama seperti ICU, tapi untuk anak-anak
PICU adalah singkatan dari pediatric intensive care unit yang artinya ruang perawatan intensif untuk pasien pediatrik atau anak-anak. Pasien yang dirawat di PICU memiliki kondisi parah berupa:
- Infeksi serius
- Gangguan jantung
- Komplikasi diabetes
- Gangguan pernapasan parah akibat asma
- Kecelakaan parah atau nyaris tenggelam
Pelayanan di PICU sendiri, dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
1. PICU primer
Di ruang PICU primer, pelayanan yang diberikan berupa pertolongan jangka pendek bagi pasien dengan gangguan pernapasan dan masalah jantung. Ruangan PICU primer juga dapat digunakan untuk memantau dan mencegah risiko komplikasi bagi pasien anak yang akan menjalani prosedur operasi.
2. PICU sekunder
Sementara itu, PICU sekunder bisa melayani lebih banyak penyakit dibandingkan PICU primer. Beberapa penyakit yang dapat dirawat di PICU sekunder antara lain:
- Demam berdarah dengue
- Pneumonia
- Malaria
- Campak
- Sepsis bakteri
- Diare
- Kasus bedah
- Trauma
Peralatan yang ada di ruang PICU sekunder, bisa menyokong kerja organ-organ vital lebih lama, dibandingkan dengan PICU primer.
3. PICU tersier
PICU tersier adalah ruang PICU yang paling lengkap dibandingkan dengan PICU premier dan sekunder. Sebab, fasilitas ini dapat digunakan untuk membantu penanganan berbagai kasus penyakit yang kompleks, dan dalam jangka waktu tidak terbatas.
Salah satu penyakit yang dapat dirawat di PICU tersier adalah yang berhubungan dengan kelainan genetik dan penyakit, dan membuat pengidapnya memerlukan alat rumit untuk menyokong hidup dalam jangka waktu lama.
Tidak semua pasien yang dirawat di ruang IGD, UGD, PICU, maupun ICU akan terus berada di ruangan yang sama. Tergantung dari kondisinya, pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan biasa jika kondisinya sudah stabil. Ruang IGD atau UGD, umumnya ada di setiap fasilitas kesehatan, kecuali klinik atau puskesmas kecil. Sementara itu, ruang PICU dan ICU, biasanya hanya dimiliki rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.